Rajin pangkal pandai
Hemat pangkal kaya
==================================================================================
Anak era 80-an masih ingat dong ya peribahasa populer ini? Saat masih menggunakan
seragam merah putih, peribahasa ini sering sekali muncul di mading sekolah, di dinding kelas ataupun di sampul coklat buku tulis. Masih ada yang ingat? ciiieee ciiieee mulai senyum-senyum malu... pasti ingat memori masa lalu ya? hahaha...
Yang pernah merealisasikan peribahasa itu, Gimana? udah berasa
efeknya? Hihihi... Kalo saya Alhamdulilah ngerasin banget efeknya, setelah berhemat dan rajin menabung dengan waktu yang cukup lama serta selalu konsisten, sedikit-sedikit sudah pandai mengelola keuangan, udah bisa beli motor, udah bisa
ngelamar anak orang dan saat ini lagi program nabung buat beli rumah dan buat naik
haji. Doain ya...
Bagi saya, saat ini budaya menabung kelihatannya sudah mulai surut, sebagian
anak jaman “now” tidak tertarik dengan tradisi ini, mereka cenderung menganggap
bahwa menabung adalah hal yang kuno. Mereka
memiliki prinsip bahwa “apa yang mereka inginkan hari ini, maka harus dipenuhi hari
ini juga, untuk masa depan nanti akan dipikirkan lagi karena jalan hidup masih panjang”.
Apalagi sekarang musimnya gadget yang selalu berganti-ganti produk dan
generasi. Beli baju yang lagi tren, beli sepatu yang lagi viral, nongkrong di
cafe sama teman-teman biar dianggap gaul atau apapunlah yang menurut mereka
menarik, mereka cenderung “ingin segera” memenuhi rasa kegembiraan dan kepuasannya
itu. Yaaaa... intinya sih menurut saya, salah satu faktonya adalah tuntutan gaya hidup
jaman “now” yang makin beragam, yang makin gaul dan makin modern. Jadi kalo gak
ngikutin, berasa ketinggalan jaman.. hhhmmm....
Pesannya sederhana, jika kita tidak ingin anak kita terjebak dengan
gaya hidup boros dan konsumtif ajarkan
mereka menabung sejak dini. Berikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya membeli
Impian yang saat ini belum terpikirkan oleh mereka. Jelaskan kepada mereka bahwa biaya hidup semakin mahal. Berikan motivasi agar suatu saat apa yang mereka impikan, mereka harus bisa mendapatkannya secara mandiri tanpa bantuan orang tua ataupun orang lain, misalnya beli rumah
dengan uang sendiri, menikah dengan uang sendiri, naik haji dengan uang sendiri
dan lain sebagainya.
Yesss.. salah satu cara memotivasi anak untuk menabung adalah dengan memberikan cerita-cerita kisah inspiratif dari orang-orang yang dalam pengalaman hidupnya berhasil mendapatkan apa yang mereka cita-citakan dengan cara menabung.
Baru-baru ini seiringan dengan pemberitaan musim haji, begitu banyak kisah-kisah inspiratif yang bisa kita ambil hikmahnya, kisah beberapa calon jemaah haji yang berasal dari kalangan bawah, bertarung dengan kebutuhan hidup yang sulit tapi punya keinginan yang besar untuk naik haji. Kegigihan dan konsistensi mereka dalam hal menabung dengan waktu yang cukup lama itulah yang patut kita contoh dan racuni dalam pikiran anak-anak kita.
Misalnya nih :
- Kisah Pak Ju'an (76 tahun) dengan pekerjaan sebagai buruh tani mengairi sawah orang dan gaji hanya Rp. 500.000,-/bulan, mampu menabung selama puluhan tahun untuk berangkat haji. (sumber : news.detik.com)
- Kisah pasangan Pak Chamid dan Ibu Muchlisah dengan pekerjaan sebagai penjual es tebu mampu menabung selama 14 tahun untuk berangkat naik haji. (sumber : news.detik.com)
- Kisah Pak Safuan Aziz (64 tahun) dengan pekerjaan sebagai tukang tambal ban menabung sejak tahun 2008 untuk berangkat haji. (sumber : www.viva.co.id)
Atau kisah inspiratif lainnya semisal :
- Kisah Eka Duta Prasetya (16 tahun) menabung sejak kelas 6 SD untuk membiayai sendiri sekolahnya ke jenjang SMP. (sumber : kumparan.com)
- Kisah Titin Sumiarti (36 tahun) menabung selama 5 tahun untuk membeli sebuah sepeda motor. (sumber : news.detik.com)
- Kisah Dita Sari W menabung selama 1,5 tahun dari uang jatah rokok suaminya untuk membeli motor. (sumber : www.liputan6.com)
- dan masih banyak kisah lainnya yang menginspirasi.
Kisah inspirasi sebetulnya tidak harus diadopsi dari kisah-kisah orang lain, lebih dekat kita menceritakan kisah kita sendiri sebagai orang tua kepada anak menurut saya tidak kalah baiknya, menceritakan bagaimana dulu kita menabung sehingga bisa beli motor, atau bagaimana dulu kita berjuang menabung sehingga bisa jadi modal buat nikah dan lain sebagainya sehingga anak punya rasa semangat yang tinggi untuk meniru dan mencoba serta mengalaminya sendiri dikemudian hari.
Saya dan istri pun sudah mulai menanamkan tradisi nabung kepada anak kami (Elmisky/2,5 tahun) sejak dini, mulai dari koin-koin receh dengan celengan yang cukup minimalis, nabung THR lebaran, nanti seiiring bertambahnya usia dan bertambahnya uang jajan, target tabungannya akan dinaikkan dan akan kami tawarkan pembukaan rekening bank biar lebih aman.
Yang penting bagi kami pembiasaan dulu, kalo anak sudah terbiasa menabung dan sudah mengerti tentang pentingnya menabung sejak dini, mudah-mudahan sampai ia tumbuh dewasa nanti tradisi ini akan terus berjalan sehingga apa yang menjadi impiannya sejak kecil akan sangat mudah ia dapatkan.
Yang penting bagi kami pembiasaan dulu, kalo anak sudah terbiasa menabung dan sudah mengerti tentang pentingnya menabung sejak dini, mudah-mudahan sampai ia tumbuh dewasa nanti tradisi ini akan terus berjalan sehingga apa yang menjadi impiannya sejak kecil akan sangat mudah ia dapatkan.
Hasil menabung selama 1 tahun (dokumen pribadi) |
Dan Alhamdulillah hasil dari tabungan setahun ditambah dengan pemberian THR lebaran, kemaren Elmisky sudah bisa beli sepeda sendiri. Semoga ini menjadi semangatnya untuk terus menabung dan menjadi pengingatnya bahwa untuk mendapatkan sebuah sepeda harus berusaha dulu dan harus nabung dulu. hehehe...
Setelah anak sudah memahami pentingnya menabung sejak dini dan terinspirasi dari kisah-kisah teladan yang kita sampaikan kepadanya sehingga mulai tumbuh keinginan untuk menabung dalam dirinya, berikanlah 6 kiat menabung ini kepadanya dan berusahalah agar ia merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tradisi menabung tetap berjalan dengan sempurna tanpa ada kegagalan yang berarti.
Design by ariefjefi.com |
1. MULAI MENYUSUN RENCANA JANGKA PANJANG
Cobalah latih anak untuk merencanakan masa depan yang ingin dicapai dalam waktu jangka panjang. Semisal naik haji sekeluarga, umroh sekeluarga, beli tanah, beli rumah, beli mobil, beli motor, menikah atau jalan-jalan keluar negeri dan lain sebagainya.
Hendaknya perencanaan yang sudah disusun nantinya diurutkan berdasarkan dengan perioritas yang sudah dipertimbangkan dari segi manfaat dan dari segi kepentingannya. Kemudian estimasikan biaya yang dibutuhkan, berapa uang yang harus ditabung setiap bulannya dan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menabung sampai semua rencana tersebut dicapai dengan sempurna.
Yang paling penting adalah komimen anak untuk selalu optimis meng-goal-kan rencana yang sudah ia rencanakan.
2. MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF/BOROS
Jika anak mempunyai riwayat boros, hendaknya kebiasaan tersebut agar dikurangi karena hal ini sangat bertentangan dengan prinsip menabung. Bagaimana bisa menabung kalau hidup boros masih menjadi kebiasaan? cobalah nasehati anak untuk menahan godaan, kurangi jajan baik via online maupun offline, kurangi mengajaknya jalan-jalan ke tempat keramaian dan hindari tempat-tempat yang bisa memancing kembali untuk berperilaku konsumtif.
3. JANGAN MENUNDA
Seringkali dengan alasan ada kebutuhan lain yang mendesak, anak selalu menunda-nunda untuk menabung. Coba minta ia berkomitmen untuk memulainya saat ini juga dan jangan menundanya lagi. Beri pemahaman kepadanya tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan.
Sekedar saran, saat kita memberikan uang jajan cobalah minta ia langsung memangkasnya sendiri untuk anggaran tabungan dan sampaikan kepadanya untuk tidak mengganggu gugat anggaran tersebut walapun begitu banyak keinginan yang menggoda diluar sana. Dan ingatkan ia..!!! Mulailah menabung saat ini juga.
4. JAGA KONSISTEN
Namanya menabung tentu membutuhkan proses waktu yang cukup lama. Namun terkadang yang menjadi kelemahan anak adalah sikap konsisten terhadap komitmen yang sudah dibangun. Anak cenderung tidak sabar dan bosan sehingga tradisi menabung bisa putus di tengah jalan lalu perencanaan yang sudah disiapkan jauh hari nyaris tak tercapai.
Untuk itu, buatlah agar ia dapat menjaga konsisten dalam menabung, ingatkan kembali komitmen yang sudah dibangun sejak awal, buka kembali rencana-rencana indah yang akan dicapai sehingga sikap konsistennya kembali sedia kala.
5. TULARKAN KE ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
Godaan selalu datang darimana saja, tak terkecuali dari keluarga sendiri. Terkadang anak sudah mencoba untuk menerapkan kebiasaan menabung yang baik namun hal tersebut tidak dialami saudaranya yang lain, mereka cenderung mengajaknya untuk selalu berperilaku konsumtif.
Cobalah untuk membicarakan hal tersebut kepada mereka tentang pentingnya menabung untuk rencana-rencana indah keluarga di masa yang akan datang, pentingnya tabungan di masa tua, dan lain sebagainya.
6. JAGA MOTIVASI
Motivasi menjadi bagian terpenting dalam menerapkan kebiasaan menabung. Jangan sampai ada hal yang bisa mengacaukan motivasi tersebut. Keberhasilan atau kegagalan dalam menabung tergantung dari motivasi yang anak miliki.
Seandainya di tengah jalan ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan ia menggunakan uang tabungan tersebut. Maka jangan biarkan ia patah semangat, cobalah ajak ia untuk memulainya lagi dan lagi sampai rencana-rencana atau impian yang ingin ia capai diperoleh dengan sempurna.
Menabung itu bisa dimana saja senyaman yang kita rasa. Tapi ada baiknya kita memberikan pemahaman kepada keluarga termasuk anak tentang keuntungan menabung di Bank. Supaya kita makin yakin buat nabung apalagi kalau nabungnya di Bank. Berikut saya jabarkan alasannya :
Design by ariefjefi.com |
1. KEAMANAN TERJAMIN
Bank adalah pilihan yang sangat tepat bagi kita yang menginginkan keamanan dalam penyimpanan uang. Biasanya Bank menyimpan uang kita dalam sebuah brankas besi lengkap dengan kunci tombak dan kunci kombinnya. Yang bisa membuka brangkas tersebut tidak semua pegawai Bank, hanya pegawai tertentu saja yang sudah diatur dalam SOP.
Dan yang paling penting keamanan uang yang ada di Bank sudah terjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sesuai Pasal 37B Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang Perbankan, setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan. Sehingga untuk menjamin simpanan masyarakat pada bank tersebut dibentuk LPS. Ketentuan tersebut dipertegas kembali dalam Pasal 12 UU LPS yang menyebutkan bahwa setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan LPS.
Tapi ingat loh ya, kalau ingin tabungan kita dijamin oleh LPS ada syaratnya.. sudah tau belum? ini dia syarat yang harus dipenuhi :
- Simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan Bank
- Nasabah tidak memperoleh bunga simpanan yang melebihi tingkat suku bunga wajar yang ditetapkan LPS atau nasabah tidak menerima imbalan yang tidak wajar dari Bank
- Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan Bank, seperti: memiliki kredit macet.
2. MUDAH DAN PRAKTIS
Yesss... Nabung di Bank sangat mudah dan praktis. Kita tinggal datang dan setor uang sehingga kita tidak perlu menjaganya 24 jam penuh. Biarkan petugas Bank yang menjaganya. Dan yang paling penting semua rincian mutasi uang baik kredit maupun debit akan tercatat oleh sistem dan tercetak di buku tabungan. Jadi kita cuma memantau saja jumlah saldo yang ada dalam tabungan.
Bank juga memfasilitasi kita kartu ATM, jadi kalau sewaktu-waktu mau mengambil uang tak perlu antri ke Bank, tinggal cari lokasi ATM terdekat. Dan canggihnya beberapa Bank pun sudah memiliki mesin ATM CDM atau setor tunai, selain bisa mengambil uang, transaksi setor pun bisa kita lakukan melalui mesin tanpa perlu antrian ke Bank.
Ajarkanlah anak menabung sejak dini, jangan biarkan mereka tumbuh menjadi generasi yang terlalu konsumtif, boros, dan terlena dengan gaya hidup berfoya-foya. Jangan sampai mereka menjadi generasi yang manja dan lemah yang menggantungkan impiannya pada orang tua dan lebih jauh pada orang lain. Ajarkan mereka gaya hidup hemat, menghargai uang, cerdas membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta berikan motivasi kepada mereka agar mau berjuang dan bertekad kuat meraih apa yang mereka inginkan dari hasil usaha sendiri dengan cara menabung.Bank juga memfasilitasi kita kartu ATM, jadi kalau sewaktu-waktu mau mengambil uang tak perlu antri ke Bank, tinggal cari lokasi ATM terdekat. Dan canggihnya beberapa Bank pun sudah memiliki mesin ATM CDM atau setor tunai, selain bisa mengambil uang, transaksi setor pun bisa kita lakukan melalui mesin tanpa perlu antrian ke Bank.
3. MEMBANTU PEMBANGUNAN EKONOMI BANGSA
Beri pemahaman pada keluarga termasuk kepada anak bahwa dengan menabung di Bank sesungguhnya kita sudah memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi bangsa. Negara membutuhkan modal pembangunan dari gerakan menabung masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang menabung maka program pembangunan pemerintah semakin lancar dan merata ke seluruh daerah.
4. PROGRAM HADIAH DAN DISKON BELANJA
Nah ini dia salah satu keuntungan yang dicari-cari para nasabah perbankan. Beberapa Bank memberikan diskon belanja pada pusat perbelanjaan tertentu jika mempunyai kartu debit/kredit produk Bank tersebut.
Dan tidak kalah hebohnya, biasanya beberapa Bank juga melakukan pengundian berhadiah bagi nasabah yang selalu meningkatkan saldo tabungannya. Hadiah utamanya terkadang berupa rumah, mobil bahkan paket haji.
Dan tidak kalah hebohnya, biasanya beberapa Bank juga melakukan pengundian berhadiah bagi nasabah yang selalu meningkatkan saldo tabungannya. Hadiah utamanya terkadang berupa rumah, mobil bahkan paket haji.
______________________________________________________________________________________
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semoga kita semua sebagai orang tua berhasil mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang gemar menabung, sehingga nanti mereka mampu membeli impiannya sendiri tanpa bantuan papi dan mami karena sudah menabung sejak dini. ^^
Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Jika teman-teman punya inspirasi lain tentang motivasi diri untuk gemar menabung. Boleh share dong ya,.. saya tunggu inspirasi teman-teman di kolom komentar di bawah ini.. hehehe...
thanks ya....