Keluarga Sakinah Dari Cinta Terencana

May 23, 2018

TULISAN INI DINOBATKAN SEBAGAI JUARA PERTAMA OLEH BKKBN

*Selamat ya brader,.. semoga sakinah,...
*Congratz ya brooo,.. semoga SaMaWa,...
*Barokallah ya mas,.. semoga sakinah,...

==================================================================================

Hiks.. hikss,.. belum bisa move on dari peristiwa 3 tahun yang lalu, saat kalimat-kalimat mulia itu berdatangan secara massal dihari yang sakral. Rasanya senang, gembira, riang, bahagia, haru nyampur jadi satu. Pengen ngulangin? Janganlah yah.. hehehe.. Alhamdulillah sejak menikah 3 tahun yang lalu, berkat doa baik dari keluarga yang baik dan sahabat yang baik, sakinah betul-betul hadir di tengah-tengah keluarga kami. Hampir tak ada gejolak, tak ada konflik dan tak ada kekerasan yang mau mampir. Mudah-mudahan sakinah tetap betah didalamnya selamanya. aamiin....

Bagi saya, sakinah itu tentang ketenangan dan ketentraman. Sakinah tidak datang dengan sendirinya. Ia hadir dari cinta yang terencana dan dari doa yang diperjuangkan. Sakinah tanpa cinta yang terencana dan perjuangan yang realistis, hampir tak ada hasil. Faktanya pun beberapa kasus di rumah tangga banyak mencuat, mulai dari kasus perceraian, KDRT sampai kepada kasus perselingkuhan. Beberapa public figure pun mengalaminya. Baru menikah setahun dua tahun, terjadi konflik pertengkaran, perselisihan, KDRT lalu akhirnya mereka bercerai dan tak sedikit juga dari mereka yang bercerai karena perselingkuhan dengan modus pelakor. Lalu korbannya siapa? tentu yang paling dirugikan adalah anak. Psikologi anak terhadap perilaku orangtuanya mulai terganggu. Masa depannya pun bisa jadi mulai tak menentu.

Tentu ini menjadi pelajaran buat saya dan kita semua bahwa untuk mencapai sakinah harus dimulai dari cinta yang terencana dan dari doa yang diperjuangkan setelah menikah. Soooo.... rencanakan pernikahan dari cinta dan pasangan yang asik, jangan hanya berharap dari doa yang baik tanpa didorong dengan perjuangan yang apik.



Dokumen pribadi (2015)
Beruntung sekali bagi saya bisa melewati proses pernikahan dengan cinta yang terencana. Proses pernikahan kami terbilang cukup singkat. Bulan Januari 2015 kami berkenalan, Februarinya lamaran, Maretnya diijab qobulkan. Hehehe.. Namun demikian bukan berarti saya pernah melewati masa bujangan dengan mudah. Saya pun pernah gagal melamar, pernah ditolak, dan itu hal yang biasa. Karena menurut saya, lebih baik gagal diawal daripada gagal ditengah perjalanan. Setuju?

Mencari pasangan hidup sekali seumur hidup itu susah-susah gampang. Karena saya harus mencari pasangan yang satu tujuan (satu visi, satu misi). Dan saya selalu mendiskusikannya dengan calon pasangan diawal-awal perjumpaan. Merencanakannya dengan baik, matang dan terukur. Supaya tak ada sesal ditengah perjalanan usia pernikahan.

Secarik kertas di atas merupakan bagian perjalanan sejarah awal pembangunan keluarga kami. Bukan hanya sekedar tulisan kosong atau harapan bohong, di dalamnya tertoreh begitu banyak informasi, kondisi, situasi, dan janji suci. Mulai dari data diri, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, aktifitas sehari-hari, visi misi pernikahan, kriteria calon pasangan sampai kepada rencana pasca pernikahan.

Semua disampaikan secara terbuka, informatif dan transparan. Hal tersebut kami lakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas pasangan ntah itu kelebihannya maupun kekurangannya, bagamana visi misinya tentang menikah? dan yang paling penting masing-masing pasangan harus sudah punya pandangan bagaimana membangun rumah tangga, misalnya mau tinggal dimana? Karir ke depan bagaimana? Pendidikan anak gimana? Mau anak berapa? Jarak umur antar anak berapa tahun? Pengelolaan keuangan keluarga? sampai kepada target bersama jangka pendek dan target bersama jangka panjang.

"Ribet gak?

Bagi saya sih enggak. Justru ini menjadi point penting sebelum membangun rumah tangga yang sakinah. Perencanaan demi perencanaan harus betul-betul disiapkan dengan baik.


"Sampai sekarang masih konsisten?

Alhamdulillah saya dan istri masih konsisten. Kami selalu mengevaluasinya setiap tahun tentang rencana apa yang belum tercapai dan rencana apa yang sudah tercapai. Jika diperlukan kertas sejarah itu kami buka dan kami baca kembali dengan seksama.


Dokumen pribadi (foto ini diikutsertakan dalam lomba foto BKKBN dengan tema Cinta Terencana)

Meski baru seumur jagung, dengan cinta terencana keluarga kami sampai saat ini masih dianugrahi kebahagiaan. Alhamdulillah buah dari cinta terencana itu, kami sudah dikarunia seorang anak laki-laki yang super aktif, sehat dan insyaAllah sholeh. Namanya Elmisky, berusia 26 bulan dan 3 bulan yang lalu baru saja menyelesaikan masa sapih ASI dengan sempurna. Dia masih begitu membutuhkan perhatian lebih dari saya dan istri, sehingga kami menganggap untuk merencanakan anak kedua tidak dalam waktu dekat ini, kami sudah memprogramkannya saat Elmisky di usia 3 tahun atau lebih.


Seperti yang saya sampaikan diawal, fenomena pernikahan yang tak didasari dari cinta yang terencana sangat rentan untuk tidak bertahan lama. Sangat sensitif untuk dihinggapi virus keretakan. Menurut halaman resmi www.komnasperempuan.go.id berdasarkan CATAHU (Catatan Tahunan) 2018 ada 310.099 kasus perceraian di Indonesia yang disebabkan karena 4 faktor, antara lain:

  • -       140.375 kasus karena PERSELISIHAN/PERTENGKARAN
  • -       96.992 kasus karena EKONOMI
  • -       64.965 kasus karena SELINGKUH
  • -       7.767 kasus karena KDRT

Dan berdasarkan data tersebut, kasus tertinggi terjadi di Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Miris kan? begitu banyak kasus perceraian yang terjadi di Indonesia. Susah payah menyelenggarakan momen yang begitu sakral dengan dana yang tidak sedikit, di dalamnya dihiasi kalimat dan doa baik, serta dihadiri keluarga, kerabat, sahabat yang waktu itu begitu bangga dan bahagia melihat kita duduk di pelaminan bagaikan raja dan ratu sehari tapi harus berakhir dengan cara tragis.


Stop nikah muda

Daaannn ada berita yang lebih miris lagi, yang barusan saja viral dan masih hangat diperbincangkan masyarakat Indonesia, sudah tau beritanya apa? yesss... berita "Bocah kelas 5 SD menghamili gadis SMP". Bagi saya ini betul-betul kasus serius yang tidak boleh terulang lagi. Sangat mencoreng wajah dunia pendidikan dan dunia kerumahtanggaan. Ini seolah menggambar bahwa pembangunan kualitas keluarga belum berjalan baik.


Pemerintah sibuk mengkampanyekan "Stop nikah muda" tapi justru generasi muda tidak mendukung gerakan tersebut dengan semangat kebersamaan. Saya pribadi mungkin akan usul kepada pemerintah agar dikampanyekan juga secara masif tentang gerakan baru "Stop kawin muda" (cuma usul.. hehehe). Orangtua punya peranan sangat vital dalam mendukung gerakan ini agar setiap anak diberikan pemahaman tentang dunia sex sejak dini dan diperkuat juga dengan nilai-nilai moral dan spiritual agar mereka tidak terjun bebas ke dalam dunia yang sangat tidak baik buat sesusia mereka.

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) sebagai badan yang fokus pada permasalahan-permasalahan keluarga yang muncul di tengah masyarakat Indonesia,  sedang gencarnya mengkampanyekan pembangunan keluarga berkualitas dan pencegahan stunting pada program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga). Saya pribadi pun sangat mendukung program tersebut. Semoga BKKBN, stakeholder dan mitra kerja bisa menjalankan program tersebut dengan baik agar masyarakat Indonesia lebih berkualitas dan bahagia.


Kampung saya - kampung KB (dokumen pribadi)

Kebetulan juga di kampung saya di Kruinsant (Kruing - Saninten) Kota Semarang termasuk salah satu kampung yang ditetapkan sebagai kampung KB. Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk  selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

Program kampung KB ini sangat baik dan bisa saja terus bertambah jumlahnya sehingga masyarakat Indonesia betul-betul merasakan perubahan yang realistis terkait pembangunan keluarga dan sumber daya manusia yang berkualitas.


Buat kalian yang sudah menikah sebisa mungkin mempertahankan rumah tangganya tetap harmonis yah. Tips dari keluargaindonesia.id bisa baca di bawah ini :

Sumber : keluargaindonesia.id

Dan buat teman-teman yang belum menikah, cobalah direncanakan dengan baik agar dapat membangun keluarga yang berkualitas. Renungi dan resapilah pengalaman dan konflik-konflik yang terjadi dalam sebuah rumah tangga. Jangan sampai kejadian tersebut hadir ke dalam istana keluarga yang sudah kita bangun dengan susah payah. 

Kalian bisa gunakan tipsnya dengan cara saya di atas dan sebagai tambahannya bisa juga baca infonya di sini yah.

Sumber : keluargaindonesia.id

Semoga kita semua dapat membangun keluarga yang berkualitas, keluarga yang sakinah serta dapat memberlanjutkan konsep membangun keluarga dengan cinta terencana ke anak dan cucu nantinya.

Dann akhir kata, terima kasih sudah membaca tulisan ini. Jika teman-teman punya cara sendiri dalam membangun keluarga dengan cinta terencana. Boleh share dong ya,.. saya tunggu pandangan teman-teman di kolom komentar di bawah ini.. hehehe...

Dan jangan lupa juga ikut kompetisi blog yang diadakan BKKBN sampai 28 Mei 2018 nanti. Info lengkapnya bisa kalian klik di poster. thanks ya....


You Might Also Like

5 komentar

  1. Subhanallah , sangat menginspirasi, juara ini ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya Allah,.. Alhamdulillah makasih ya kak sofian. smoga bermanfaat utk yg lain juga.

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Subscribe