Pernah dapat SMS penipuan berhadiah dari Bank tertentu dan ujung-ujungnya si pelaku minta kode OTP?
Atau pernah ditelf penipu yang menyamar sebagai petugas kepolisian dan meminta transfer sejumlah uang dengan alasan sebagai uang jaminan keluarga yang ketangkap kasus narkoba? Mana mintanya maksa lagi haha.
Waspadalah! kamu menjadi salah satu target pelaku Kejahatan Siber atau Soceng.
Sumpah... saya kadang geleng-geleng kepala melihat inovasi penjahat siber saat ini. Seperti tak pernah kehabisan akal untuk menguras harta orang lain dengan cara yang tak terduga.
Semakin canggih teknologi, semakin bervariatif pula modus yang dilakoni. Maklumlah, namanya juga Penjahat Siber alias Begal Rekening alias Soceng. Memang harus jago IT dan harus jago acting. Tapi harus diingat, rata-rata korbannya adalah mayoritas orang awam (orang yang minim informasi), orang lugu (orang yang mudah dirayu) dan orang panik. Niscaya, kalau kamu termasuk salah satu kelompok orang tersebut, bisa jadi kamu calon korban berikutnya.
Eits tapi tenang dulu, saya yakin kalau kamu baca keseluruhan tulisan ini. Kemungkinan kejahatan Soceng bisa kamu hindari. Yuk disimak sampai tuntas.
BASED ON A TRUE STORY...
Sebagai orang yang sudah berkecimpung selama 4 (empat) tahun di dunia perbankan dan 9 (sembilan) tahun di Perusahaan Jasa Pengolahan Uang Rupiah, tentu saya sangat akrab dengan beberapa modus kejahatan Soceng.
Alat skimmer (Dokpri) |
Pengalaman pada tahun 2020, tim perusahaan kami pernah melacak benda aneh yang terpasang di mesin ATM salah satu Bank swasta. Namanya “Skimmer”. Alat ini digunakan untuk menyalin sejumlah data, mulai dari PIN sampai jumlah saldo dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM nasabah.
Data ini nantinya akan disalin ke kartu ATM yang baru oleh pelaku skimming. Setelah data nasabah berhasil dikuasi, dengan mudahnya para pelaku meraup hasil kejahatan sebanyak mungkin.
Kebetulan saat itu tim kami sedang melakukan FLM (First Line Maintenance). Sebagai informasi, bahwa FLM itu adalah kegiatan perawatan rutin untuk gangguan ringan pada mesin ATM. Misalnya pengambilan kartu nasabah yang tertelan, isi ulang kertas termal (kertas untuk cetak bukti transaksi), restart mesin ATM yang dalam keadaan status offline, dan lain-lain.
Investigasi alat skimmer (Dokpri) |
Singkat cerita, setelah mesin ATM dibongkar oleh tim, alat skimmernya kami bawa ke pemilik ATM dalam hal ini adalah Bank. Alat tersebut akan diinvestigasi lebih lanjut berdasarkan rekaman CCTV. Dari hasil penelusuran dan investigasi, untungnya belum ada nasabah yang kehilangan saldo rekening akibat dari kejahatan skimming tersebut.
Serangan Phising via Instagram (Dokpri) |
Pengalaman lain yang saya alami baru-baru ini adalah serangan Phising melalui media sosial Instagram. Pelaku Soceng memiliki beberapa akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI lalu mengirimkan pesan melalui Direct Messanger (DM) ke Instagram saya. Isi pesan tersebut berupa tawaran bantuan jika ada pertanyaan seputar Bank BRI dan di bawahnya dilampirkan link livechat Bank BRI.
Link tersebut ada indikasi sebagai link palsu yang nantinya pelaku bisa mencuri atau menggandakan semua data pribadi yang saya miliki. Namun sayang sekali serangan Phising tersebut salah mengenai sasaran. Calon korban yang diserang adalah salah satu Nasabah Bijaknya Bank BRI. Hihi...
Skimming dan Phising hanya sebagian dari jenis kejahatan Soceng. Masih banyak kejahatan Soceng lainnya yang akan saya bahas pada tulisan ini...
KEJAHATAN SOCENG DAN JENISNYA
Soceng (Social Engineering) merupakan sebuah kejahatan di dunia maya yang bertujuan untuk memanipulasi atau menggiring seseorang agar menyerahkan data pribadi, data akun, maupun data finansialnya kepada pelaku.
Selain dari pengalaman yang saya bagikan di atas, ada beberapa jenis kejahatan Soceng lainnya yang wajib kamu ketahui. Untuk tahu lebih detail, simak infografis berikut ini :
Created by ariefjefik.blogspot.com |
Mayoritas yang sering terdengar di media dan yang digunakan oleh pelaku Soceng ini adalah jenis PHISING dan VISHING. Namun tidak sedikit juga pelaku yang menjalankan modus ini dikerjain balik oleh masyarakat yang sudah paham modus-modus pelaku. Mungkin saja masyarakat sudah sangat geram sama komplotan Soceng yang tak kunjung kapok ini. Akhirnya modus pelaku tak hayal menjadi senjata makan tuan. Hehe...
DATA YANG DIINCAR PELAKU SOCENG
Penting untuk diketahui tentang data apa saja yang diincar pelaku Soceng untuk menguras harta korbannya. Sampai berani tega membajak, menipu daya, dan mengelabui korbannya.
Created by ariefjefik.blogspot.com |
Data yang diincar pelaku Soceng tersebut wajib kamu rahasiakan. Seandainya suatu saat nanti kamu menjadi target pelaku Soceng, kamu sudah tahu cara menyikapinya. Ingat, seluruh data penting tersebut cukup kamu saja yang tahu. Jangan berikan kepada siapapun apalagi orang tersebut tidak kamu kenali sama sekali.
4 TIPS TERHINDAR DARI PELAKU SOCENG
Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitulah kata pepatah. Sebelum kamu menjadi target berikutnya para pelaku Soceng, ada baiknya kamu pahami tips-tips berikut ini :
1. TELITI SEBELUM MENGKLIK
Pada modus tertentu seperti yang saya alami, pelaku Soceng biasanya akan memberikan link palsu dengan kalimat-kalimat yang sedikit merayu korbannya. Misalnya “Untuk mengklaim hadiah Rp. 100.000.000,- dari Bank BRI, silahkan kamu klik link di bawah ini”. Nah Kalau kamu tidak teliti, data pribadi kamu akan mudah dibajak pelaku.
2. JANGAN BAGIKAN DATA PENTING
Data penting jangan pernah diberikan kepada orang lain dengan alasan apapun baik itu OTP, PIN, Nama Ibu Kandung, Password, Username, Nomor Kartu dan lain-lain. Ingat, pihak Bank sekalipun tidak akan pernah meminta PIN atau password kepada nasabah.
3. WASPADA NOMER ASING DAN AKUN PALSU
Dari beberapa kejadian, kamu wajib pahami ciri-ciri nomer dan akun palsu yang sering digunakan pelaku Soceng, antara lain :
- Pelaku biasanya menghubungi korban melalui nomer handphone bukan nomer resmi perusahaan.
- Menggunakan bahasa yang tidak lazim dan sedikit memaksa.
- Memberikan hadiah namun meminta transfer sejumlah uang terlebih dahulu.
- Akun media sosial tidak terverifikasi dan jumlah pengikutnya relatif sedikit.
Untuk memastikan kebenaran informasi, ada baiknya kamu menghubungi call center atau mendatangi langsung Bank atau perusahaan terdekat dengan domisili kamu.
4. BAYAR DENGAN METODE AMAN
Sekarang sudah banyak metode bayar yang aman yang bisa kamu gunakan seperti transfer antar Bank, E-Wallet, Kartu Kredit, PayPal, Kartu Debit, Retail Tunai (Indomart, Alfamart, Alfamidi), dan lain-lain.
Pastikan sebelum mengakhiri proses transfer dicek kembali nama pemilik rekening harus sudah sesuai dengan nama perusahaan yang dituju. Hindari pembayaran langsung ke rekening pribadi yang tidak kamu kenali.
Nah tips-tips di atas hukumnya fardhu ain untuk kamu aktulisasikan. Saya yakin kalau tips tersebut kamu pahami dan jalani dengan baik, kamu akan terhindari dari kejahatan Soceng.
DIHANTUI KEJAHATAN SOCENG, JADI NASABAH BANK BRI AMAN GA SIH?
Sejujurnya saya sudah lama menjadi nasabah Bank BRI, kalau tidak salah ingat antara tahun 2007-2008. Waktu itu masih jaman Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa yang agak jauh dari Kota. Tepatnya di desa bagian selatan Bumi Raflesia. Dulu alasan saya buka rekening Bank BRI, karena pada waktu itu tidak ada bank lain yang bisa diakses selama saya KKN di desa, hanya ada Bank BRI saja.
Jadi kalau amunisi di tempat KKN sudah menipis, orang tua saya cukup melakukan transfer uang. Otomatis saya tidak punya pilihan lain selain membuka rekening Bank BRI.
Aplikasi BRImo (Dokpri) |
Sampai saat ini saya masih menggunakan rekening Bank BRI. Selain aman, melalui aplikasi BRImo Bank BRI sangat mempermudah transaksi. Mau transfer, bayar listrik, PDAM, cicilan, asuransi, telepon, beli pulsa, dan lain-lain semua bisa dilakukan dimana dan kapan saja.
Dan bagusnya, seluruh transaksi kita akan diinformasikan melalui notifikasi email saat itu juga. Aman banget kan? Jadi kalau ada transaksi yang dicurigai, kamu bisa langsung mengambil tindakan dengan cepat dan terukur.
Notifikasi email keamanan bertransaksi (Dokpri) |
Selain itu, Bank BRI menjamin keamanan data nasabah. Semua elemen sudah dirancang sedemikian rupa baik SDM nya, prosesnya, maupun teknologinya.
Created by ariefjefik.blogspot.com |
Nah... Gimana? Sekarang kamu sudah tahu kan sedikit banyak tentang kejahatan Soceng?
Tetap selalu waspada ya. Jangan lupa untuk menjalani tips yang sudah saya bagikan. Agar kamu terhindar dari kejahatan Soceng berikutnya. Pahami ciri-cirinya. Saya yakin pelaku Soceng pasti masih banyak yang berkeliaran di sekitar kita.
Untuk itu, ayo sama-sama kita sukseskan gerakan Nasabah Bijak bersama Bank BRI agar semakin sedikit masyarakat yang menjadi korban kejahatan Soceng. Kita juga bisa menjadi bagian dari Penyuluh Digital dengan memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih awam terhadap modus-modus kejahatan Soceng. Minimal dari lingkungan terdekat dulu yaitu keluarga, teman, dan tetangga.
Akhir kata, terima kasih sudah membaca tulisan ini. Berharap sekali tulisan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Jika kamu punya pengalaman pribadi tentang kejahatan Soceng. Boleh share di sini ya.